Let's To Write!



Masih Ragu Dengan Karyamu?

Hai...aku Vee. Aku seorang penulis novel, belum novelis, tapi semoga akan. Bagi yang ingin membaca karyaku bisa follow akun Wattpad-ku,  @VichtoriaVee. Ada beberapa cerita yang akan dengan senang hati kubagi di sana.
Kali ini aku ingin memberikan sedikit motivasi buat calon penulis-penulis hebat yang masih takut karyanya kurang diminati atau takut tidak memiliki cukup waktu dalam menulis.
Aku bercerita sedikit dulu sebelum ke intinya. Aku menyukai bidang ini sejak aku mulai bisa membaca, umur empat tahun kalau tidak salah. Awalnya hanya membaca buku bergambar, karena aku suka gambar. Kemudian beralih ke komik, masih ada gambar-gambarnya juga. Baru setelah kelas tiga SD aku mulai aktif membaca cerpen, novel, bahkan biografi seseorang. Ternyata membaca itu sangat menyenangkan, ada ribuan cerita-cerita inspiratif di luar sana yang menunggu untuk kamu temukan. Coba deh baca satu novel, kamu akan ketagihan membaca novel-novel yang lain. bahkan bisa jadi tertarik untuk memiliki novelmu sendiri.
Orang-orang sekarang terlalu banyak beralasan untuk membuat sebuah karya tulis. Terlalu banyak hambatan katanya, padahal hambatan itu muncul dari otaknya sendiri. Aku akan coba menguraikannya di bawah.
Alasan pertama, takut karyamu kurang diminati, itu basi, kamu bisa mulai dari orang-orang terdekatmu, tanyakan pada mereka apa yang kurang pada karyamu, jangan berfikir karena mereka orang awam mereka tidak tahu. Kelak, yang membaca karyamu bukan hanya orang-orang berpengalaman, justru orang-orang awamlah yang harus kamu dekati agar berminat membaca buku. Jadi kamu bisa mulai menulis, lalu membagikannya pada sahabat-sahabatmu, tanyakan pendapat mereka. Mereka akan jadi guru yang baik pada awal kariermu.
Alasan kedua yang paling sering ditemui adalah, “Tidak bisa menulis,”. Ini lebih basi lagi. Semua penulis-penulis hebat juga berawal dari tidak bisa baru bisa menciptakan karya. Bayi saja awalnya juga tidak bisa berlari, namun mereka belajar, merangkak, berdiri, berjalan dengan berpegangan, baru bisa berlari. Jadi jangan terikat dengan kata tidak bisa, karena sekalinya kamu berfikir kalau kamu tidak bisa, selamanya kamu tidak akan bisa. Sugesti bahwa kamu tidak bisa itu tertanam dengan sendirinya seiring dengan keyakinanmu akan ketidakmampuanmu. Jadi mulai sekarang, jangan berfikir tidak bisa, namun belum. Saat kamu berfikir tidak, selamanya kamu tidak akan bisa, tapi bila kamu berfikir belum, kamu akan bisa suatu saat jika kamu berusaha.
Alasan ketiga, dan yang paling mainstream. Tidak ada waktu. Memang menulis sekitar 300-1000 kata dalam sehari begitu menguras waktumu? Kamu bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar handphone untuk sekedar bermain game dan membuang-buang kuotamu dengan percuma, namun tidak bisa menyisihkan waktu kurang dari satu jam hanya untuk menuangkan sedikit pikiranmu dalam bentuk tulisan?
Sebenarnya ini hanya soal tekat, hanya soal niat, hanya soal kemauan. Jika kamu memang tidak ingin menyisihkan waktumu, kamu tidak akan pernah punya waktu. Tapi apakah kamu rela membiarkan imajinasimu yang sudah berkeliaran dengan bebas di otakmu tidak disalurkan, hingga akhirnya hanya hilang tertimbun imaji-imaji baru. Padahal jika kamu mau menuangkannya, dan membaginya dengan orang-orang, kamu bisa memberikan mereka hiburan, inspirasi, pengalaman, bahkan solusi. Pikirkan seberapa hebat goresan penamu untuk orang-orang di luar sana. Jangan pesimis, kamu hebat karena dirimu sendiri, bukan orang lain.
Alasan keempat, “Tidak memiliki ide,” Ini alasan paling bodoh yang pernah aku tahu. Mustahil manusia tidak memiliki ide, sementara otaknya tidak pernah berhenti bekerja bahkan saat tertidur. Alasan ini hanya pikiran orang-orang malas berpikir yang tidak mau menggali pikirannya lebih dalam. Aku percaya setiap manusia adalah penghayal yang hebat. Ide bisa muncul dimana saja, bahkan saat tidur, otak manusia tetap aktif bekerja, terbukti dengan hadirnya mimpi dalam tidur.
Mungkin hanya itu yang dapat aku berikan kali ini. Intinya, semua hambatan kamu, semua ketidakmampuan kamu, itu bersumber dari diri kamu sendiri. Jika kamu mau berusaha dan menyingkirkan semua hambatan-hambatan kamu, percayalah hasil tidak pernah menghianati usaha. Jadi..ingin mulai menulis dari hari ini? Bagaimana jika mulai dari buku diary?

Komentar

  1. Wah memotivasi banget si, membuat orang seperti saya juga ikutan ingin segera menuangkan isi pikiran

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Bintang

Cerpen Aksi